Mendesain website tentu menyenangkan. Desain bisa dimulai dari halaman kosong hingga menjadi suatu website yang menarik. Tambahan unsur artistic yang kuat bisa membuat website mempunyai daya tarik lebih dan layak dipamerkan ke teman-teman Anda. Dalam satu proses desain, ada alur kerja yang harus dikerjakan langkah demi langkah. Sayangnya, yang banyak terjadi saat ini, para desainer (khususnya yang baru memulai bisnis ini) dan pekerja freelance melakukan proses desain tanpa alur yang benar. Terkadang, mereka hanya terfokus pada hasil akhir suatu desain yang dibuat. Berikut adalah alur proses desain yang umum:
1. Perencanaan
Kumpulkan data-data spesifik mengenai tujuan umum website, target pembaca, siapa saja yang boleh melihat, apa yang dinginkan user, menentukan daya tarik, keuntungan bagi pengunjung, update website dan lain sebagainya. Sebagai contoh:
- Warna organisasi: Pink
- Logo organisasi: Pinguin duduk
- Target user: Newbie
- Target pengunjung: Khusus 17 tahun keatas
- Isi website: materi website, misi dan visi organisasi, foto kegiatan, direktori alamat, berita terbaru dan kegiatan organisasi
Dari data tersebut, secara teknis Anda akan memerlukan teknologi antara lain:
- Database alamat
- Database berita dan kegiatan
- Form pendaftaran member baru
- Animasi logo dengan warna organisasi
- Hosting website yang cepat diakses
2. Meyusun Isi Website
Setelah proses perencanaan diatas, Anda bisa memulai proses penyusunan isi website (konten). Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan konten, yaitu:
- Site Map
Pengelompokkan konten dalam suatu struktur menu
- Halaman Pencarian
Fasilitas yang disediakan untuk melakukan pencarian data yang ada dalam sekian banyak konten pada website
3. Desain
Dalam membangun website, banyak desainer web yang langsung masuk ke proses desain tanpa melalui dua proses di atas (perencanaan dan menyusun konten). Desain yang matang harus berlandas pada konsep-konsep sebagai berikut:
- Template
Penyusunan layout dasar untuk desain homepage dan main page, transitional page desain, detail page & utility
- Zoning
Penentuan posisi komponen yang optimal pada halaman website seperti: header, footer, menu, pencarian, title, text (content area) dan lain sebagainya
- Sketching
Setelah melakukan proses zoning hingga mendapatkan layout terbaik, lanjutkan dengan melakukan sketching atau sketsa style desain yang diinginkan berdasar pada posisi zoning.
4. Development
Setelah Anda mendapatkan sketsa layout yang terbaik, lanjukan dengan proses development (pengembangan). Jika Anda telah menentukan platform bahasa pemrograman, database & komposisi add in (CSS, JavaScript) maka lanjutkan dengan tahapan berikut:
- Back Office Web (CMS)
Pembuatan website khusus untuk mengelola setiap konten yang ada
- Error Mask
Pendefinisian halaman khusus yang akan muncul bila terjadi kesalahan pengaksesan
- Pengujian Wesbite
Gunakan staging server sebelum mulai mem-publish website. Lakukan dengan cara minimal melalui pembuatan sub-domain. Pengujian harus dilakukan oleh Anda sendiri dan orang lain (client)
- Publish
Hasil revisi dari pengujian untuk selanjutnya dapat dinyatakan sebagai hasil final dan dapat dilaunch (publish)
Posted in
Labels:
Tips Blogging,
Tips Webmaster
Posted by
Eko Wahyudiharto
at
6:32 PM
0 comments:
Post a Comment