Meski kita menganggap ibu mertua adalah orangtua kita juga, bagaimanapun dalam hati pasti Anda mengakui bahwa dia tetaplah orang lain, bukan orangtua kandung kita. Karena itu, konflik pun lebih sulit diselesaikan secara sempurna. Hubungan Anda dengan mertua pun jadi terganggu dan berjarak. Nah, inilah tips untuk mendekatkan lagi hubungan Anda dengannya.
1. Luangkan waktu dengan mertua. Bila Anda tak bisa pergi bersama keluarga, setidaknya izinkan suami untuk mengunjungi ibu kandungnya. Mertua akan senang karena Anda memberi perhatian padanya dan Anda pun bersedia “membagi” suami untuknya.
2. Kalau kebetulan Anda punya hobi yang sama, lakukanlah aktivitas bersama. Jika tidak, Anda bisa mengajaknya bepergian serta belajar memasak kesukaan suami darinya sehingga membuat ibu mertua merasa diperhatikan.
3. Jangan sungkan minta tolong sebab sering kali hal itu membuat ibu mertua merasa “diorangkan”. Anda dapat memintanya menemani pergi ke dokter anak, menjemput anak sekolah, berbelanja ke pasar swalayan, dan lain-lain. Tapi hindari meminta tolong hal-hal yang sifatnya berat untuk usianya.
4. Bersikap adil, baik terhadap ibu mertua, maupun ibu kandung. Bila Anda membeli kain batik untuk ibu Anda sebagai oleh-oleh, belikan juga ibu mertua dengan kualitas yang sama.’
5. Selalu berpikir positif tentang ibu mertua, semisal perhatiannya yang besar saat Anda mengandung dan melahirkan, juga bersedia menjaga cucunya yang sakit ketika Anda sedang repot.
6. Mengkritik ibu mertua di depan suami Anda. Bagaimanapun, ia tetap ibu kandungnya. Kata-kata negatif mengenai ibu kandungnya bisa membuat suami tersinggung. Bicarakanlah dengan sikap dewasa dan bersikaplah bijaksana.
7. Jika Anda sedang kesal pada ibu mertua, cobalah meredakan emosi dan tetaplah untuk bersikap tenang.
8. “Api jangan dibalas dengan api”. Artinya, kalau dia mengkritik pedas atau memarahi, lebih baik Anda diam dan bersabar. Orangtua cenderung lebih cerewet dan emosi. Jika Anda selalu bersikap positif, lama-lama ibu mertua akan lunak hatinya.
9. Hidup akan semakin mudah jika dari awal suami telah menetapkan batasan-batasan yang tegas antara ia dan ibu kandungnya. Tegaskan pada suami bahwa anak dan istri sekarang menjadi prioritas sehingga kepentingannya harus didahulukan dan hal-hal apa yang boleh dan tidak diintervensi ibu mertua.
10. Jika ibu mertua sudah terlalu jauh mencampuri bahkan sering marah dan mengatai Anda, sudah saatnya bicara enam mata secara serius. Bila perlu suami menegur sebab umumnya ibu mertua tidak akan sakit hati bila ditegur anak sendiri.
Posted in
Labels:
Tips Keluarga
Posted by
Eko Wahyudiharto
at
8:44 PM
Ketika kita mengambil keputusan untuk menikah berarti kita menyayangi bukan hanya pasangan kita tapi semua anggota keluarganya,,,,,
begitu pula sang bunda yg pasti sangat menyayangi anaknya yg sudah waktunya kini membina rumah tangganya sendiri