Ke-16 pelajaran bisnis ini bertindak mendukung 12 prinsip bisnis Tao Zhu-gong. pelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Pelajaran bisnis pertama:
Dalam mengelola bisnis, diperlukan kerajinan, kemalasan akan menghancurkan segalanya. (sheng yi yao qin jin, lan duo ze bai shi fei)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), prinsip ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji), dan prinsip ke-11, kemampuan menilai dan menjadi contoh (neng chang lu)
Pelajaran bisnis kedua :
Orang harus di hadapi dengan rasa hormat; temperamen pemarah dan sikap yang buruk akan benar-benar menghilangkan penjualan.
Bisa dikatakan bahwa ke-12 pantangan bisnis tidak berisi ungkapan yang ada hubungnanya dengan prinsip bisnis ke-7 mengenai: mengenali, menangani dan menempatkan orang. Sebaliknya, pelajaran bisnis ke-2 ini langsung berhubungan dengan prinsip bisnis ke-2, kemampuan menangani orang (neng jie na).
Pelajaran bisnis ketiga:
Harga produk harus ditampilkan dengan jelas, harga yang samar akan menyebabkan perdebatan dan perselisihan (yi jia yao ding ming, han hu ze zheng zhi duo)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan untuk mengorganisasikan (neng zheng dun)
Pelajaran bisnis keempat:
Rekening harus di cek dengan teliti dan dimonitor, kecerobohan dan kesilapan akan membuat modal tak bergerak (zhang mu yao ji cha, dai ze zi ben zhi)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang).
Pelajaran bisnis kelima:
Produk harus ditata dan dipajang dengan baik, ketidakrapian akan menimbulkan kesan kadaluarsa dan rongsokan (huo wu yao zheng li, san man ze bi fei can)
Seperti pelajaran bisnis ke-3, pelajaran bisnis in juga berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan mengorganisasikan (neng zheng dun)
Pelajaran bisnis keenam:
Untuk mengabulkan kredit dan mengeluarkan dana diperlukan kebijaksanaan dan perhatian, kecerobohan hanya akan mengakibatkan kerugian dan kelemahan (chu na yao jin shen, da yi ze cuo lou duo)
Pelajaran bisnis ini langsung berhubungan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Cara perusahaan mengabulkan kredit yang diminta kliennya, akan mempengaruhi mudah tidaknya proses dalam penagihan. Pelajaran bisnis ke-6 juga dapat dihubungkan, jika perusahaan memiliki mekanisme yang efektif dalam menyaring pelanggannya (yaitu, mengenal mereka secara mendalam), potensi gagal bayar akan semakin kecil.
Pelajaran bisnis ketujuh:
Pembayaran harus dilakukan pada waktu yang sudah disepakati, penundaan akan menyebabkan hilangnya kredibilitas (qi yin yao yue ding, yan chi ze shi xin yong shi)
Pelajaran bisnis ini merupakan kebalikan dari Prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Disatu sisi perusahaan harus berani meminta debitor untuk membayar, namun disisi lain perushaan juga harus memiliki sikap bertanggung jawab terhadap krediturnya. Pelajaran bisnis ke-7 ini dapat juga dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu). Kredibilitas akan sangat diperlukan jika perusahaan memasuki masa-masa keuangan yang sulit. Namun, kredibilitas perlu dibina secara konsisten dalam waktu yang cukup lama dengan cara mendapatkan kepercayaan para kreditur. Seorang pengusaha yang berfikiran jauh kedepan, pasti bisa memahami pentingnya hal ini.
Pelajaran bisnis kedelapan:
Kejadian yang tidak diharapkan harus dihadapi dengan tanggung jawab; mengabaikannya hanya akan mendatangkan lebih banyak kerugian (lin shi yao ze ren, fang qi ze shou hai da)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng a n ye). Dengan kata lain, bila seseorang telah mendirikan suatu usaha, dia harus tetap menekuninya, dan tidak mudah menyerah. Pelajaran bisnis ini dapat juga dihubungkan dengan dua prinsip bisnis lainnya, yaitu, prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan prinsip bisis ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji).
Pelajaran bisnis kesembilan:
Sumber daya harus digunakan secara cermat; pemborosan akan mengikis kekayaan. (yong du yao jie jian, she chi ze yong tu jie)
Pelajaran bisnis ini ada hubungannya dengan Prinsip Bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi contoh (neng chang lu). Seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh moral melalui gaya hidupnya dan bagaimana ia mengelola sumber daya perusahaan. Jika dia bersifat serampangan, maka harta perusahaan akan dikelola bagaikan usaha untung-untungan. Pelajaran bisnis ini, dapat juga dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng an ye), dan prinsip ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu). Jika bisnis perusahaan difokuskan dengan baik, kecil sekali kemungkinan penggunaan dana untuk hal yang tidak perlu dan tidak membantu meningkatkan kompetensi dan daya saing. Demikian juga bila pemimpin perusahaan mampu melihat jauh kedepan, mereka akan mengetahui bagaimana menggunakan sumber daya dengan lebih hemat dan menumbuhkembangkan bisnis.
Pelajaran bisnis kesepuluh: Penjualan harus dilakukan setiap saat; penundaan akan menyebabkan hilangnya peluang (mai mai yao sui shi, ai yan ze ji hui shi)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji), dan prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie). Tidak bisa disnagkal bahwa bisnis adalah usaha memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman sehingga bisa menghasilkan uang, dan uang. Untuk mencapainya, pengusaha haruslah tangkas dan fleksibel sehingga dapat memberikan respons dengan cepat dan efektif.
Pelajaran bisnis kesebelas:
Debitur harus benar-benar dicermati, memberi pinjaman tanpa seleksi akan mengakibatkan pengikisan modal (she qian yao shi ren, lan chu ze xue ben kui)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis pertama, kemampuan mengenali orang (neng shi ren). Pada dasarnya dalam menjalankan bisnisnya pengusaha Cina sangat bergantung pada guangxi (hubungan/ relasi), sebab itu mengenal baik pelanggannya sebelum mengabulkan pemberian kredit menjadi sangat penting; jika tidak mereka akan terbebani oleh utang yang tidak tertagih. Tak hanya itu, kekuatan finansial perusahaan juga akan sangat terpengaruh.
Pelajaran bisnis keduabelas:
Yang baik dan buruk harus dapat dibedakan dengan jelas, kelalaian akan menyebabkan kekacauan dan kebingungan. (you lie yao fen qing, gou qie ze bi hu tu)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-8, kemampuan berbicara (neng bian lun). Untuk dapat berbicara dengan baik, orang harus memiliki pikiran jernih yang mampu memisahkan “kambing” dari “domba” dan mempu memberikan argumen dengan cara yang paling mudah dimengerti. Pelajaran bisnis keduabelas dapat juga diaplikasikan pada prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam pembelian (neng ban huo). Pada saat membeli, orang harus mengetahui barang mana yang nantinya akan laku. Jika tidak, perusahaan bisa menumpuk terlalu banyak barang dan produk tak terjual yang akhirnya menjadi kadaluarsa.
Pelajaran bisnis ketigabelas:
Karyawan harus jujur dan tulus, karyawan yang licik dan tidak jujur akan menyusahkan pimpinan. (yong ren yao fang zheng, gui jue ze shou qi lei)
Pelajaran bisnis ini hampir sama dengan prinsip bisnis ke-7, kemampuan menempatkan orang (neng yong ren); dapat pula dihubungkan dengan prinsip bisnis pertama, kemampuan mengenali orang (neng shi ren). Pemimpin yang tahu bagaimana memilih karyawan yang tepat tidak akan terlalu ditimbuni berbagai masalah yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia.
Pelajaran bisnis keempatbelas:
Barang-barang harus diteliti dengan baik; membeli dengan serampangan dan tidak berhati-hati akan menyebabkan harga menjadi turun. (huo wu yao mian yan, lan shou ze shou jia di)
Pelajaran bisnis ini jelas memiliki hubungnan dengan prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam pembelian.
Pelajaran bisnis kelimabelas:
Masalah keuangan harus diatur dengan bijaksana, kecerobohan akan menyebabkan masalah dan kesusahan ( qian cai yao qing chu, hu tu ze bi dou sheng )
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Kemampuan mengutip pembayaran baru merupakan salah satu bagian dari manajemen keuangan yang seimbang, sedangkan bagian lainnya adalah belajar mengendalikan dana secara bijaksana.
Pelajaran bisnis keenambelas:
Pemimpin harus mantap dan tenang; kesembronoan dan ketergesa-gesaan akan menyebabkan kesilapan dan kesalahan (zhu xin yao zen ding, wang zuo ze wu shi duo).
Posted in
Labels:
Tips Bekerja,
Tips Bisnis
Posted by
Eko Wahyudiharto
at
2:32 AM
0 comments:
Post a Comment